height: 100%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 3px 5px; font-size: 12px;

Manganan (Sedekah Bumi) Unik


Perayaan manganan (sedekah bumi) menjadi sesuatu yang dinanti oleh penduduk di dukuh Sawur desa Sambongrejo kecamatan Sambong kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sedekah bumi merupakan perayaan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terlimpahnya rahmat, anugerah, dan kemakmuran yang telah diberikan kepada penduduk dukuh.biasanya sedekah bumi diadakan setelah musim panen. Sedekah bumi di dusun Sawur diadakan pada hari jumat pahing. Sedekah bumi diadakan dengan berbagai macam ritual khusus yang memang sudah membudaya.
Malam sebelum perayaan diadakan hajatan. Hajatan tersebut diikuti tiap kepala keluarga. Biasanya hajatan dilakukan dari rumah ke rumah diikuti oleh tiap kepala keluarga. Hajatan dipimpin oleh seorang modin untuk memimpin doa. Hajatan ini selain bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa juga bertujuan berbagi rejeki, menjalin silaturahmi serta menjalin kebersamaan dan kekompakan antar warga.
Di dukuh Sawur memiliki tradisi ziarah ke makam keluarga saat sedekah bumi. Kemudian bagi keluarga yang memiliki sumur pribadi harus menyediakan tumpeng dengan ayam panggang. Juga tidak lupa harus menyediakan sesaji bagi leluhur kita di meja makan.
Tepat saat hari sedekah bumi, setiap kepala keluarga wajib membawa tumpeng ke  pasaren, yaitu sebuah tempat di sebelah pemakaman tepatnya sebelah selatan dari pemakaman dukuh Sawur.sekitar pukul 11.00 WIB warga berkumpul di pasarean. Acara sedekah bumi ini memang terkesan semrawut karena saat modin yang memimpin doa belum  selesai membacakan doa, para pemuda telah melakukan aksi sawur-sawuran, yaitu 

aksi semacam tawuran dengan menggunakan tumpeng yang dibawa tadi. Aksi tawuran tersebut memang disengaja dan dapat dikatakan hal tersebut adalah acara puncak sedekah bumi di dukuh Sawur. Meskipun dilakukan layaknya orang tawuran, namun setelah acara tersebut selesai tak ada dendam diantara pelaku tawuran walaupun tak jarang menyebabkan luka-luka pada pelaku tawuran. Acara tawuran tersebut memang hanya terjadi sekitar 30 menit, namun sungguh mengesankan karena dapat dikatakan tak banyak daerah yang memiliki tradisi menghambur-hamburkan makanan seperti di dukuh Sawur. Bahkan sebenarnya tak hanya warga dukuh Sawur saja yang antusias mengikuti acara sedekah bumi tersebut. Banyak warga dari desa lain yang ikut dalam tawuran tersebut.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Manganan (Sedekah Bumi) Unik"

Post a Comment